Selasa, 03 Januari 2017

Penggunaan Penjor Pada Waktu Hari Raya Galungan


1.      Pengertian
Penjor adalah salah satu sarana Upakara dalam merayakan Hari Raya Galungan, dan merupakan simbul Gunung yang memberikan keselamatan dan kesejahteraan, seperti halnya Gunung Agung, di mana Pura Besakih yang merupakan tempat pemujaan terbesar bagi umat Hindu di Indonesia.
2.      Bahan dan perlengkapan
a.       Bahan penjor adalah sebatang bambu yang ujungnya melengkung, dihiasi dengan daun kelapa/daun enau yang muda serta daun-daunan lainnya (palawa).
b.      Perlengkapannya yaitu: pala bungkah seperti kelapa, mentimun, pisang, dan sebagainya; pala wija (biji-bijian) yaitu: jagung, padi, dan sebagainya, jajan, 11 uang kepeng/logam, serta sanggah lengkap dengan sesajennya. Pada ujung penjor digantungkan sampian penjor lengkap dengan porosan (sirih, kapur, pinang) dan bunga.
c.       Pada hari kuningan sesajennya dilengkapi dengan endongan tamiang dan kolem.
3.      Tujuan pemasangan
Tujuan pemasangan penjor sebagai swadharma umat Hindu untuk mewujudkan rasa bhakti dan terima kasih kehadapan Hyang Widhi Wasa dalam prabhawa-Nya sebagai Hyang Giripati
4.      Waktu pelaksanaan
a.       Pemasangan penjor dilaksanakan pada hari Anggara Wage wuku Dungulan (sehari sebelum galungan) setelah menghaturkan “banten penampahan Galungan”
b.      Penjor dapat dicabut pada Redite Umanis Langkir (sehari setelah kuningan). Semantara itu perlengkapan seperti sampian, lamak serta perlengkapan upakara Galungan lainnya dapat dibakar dan abunya sebagian disimpan pada kelapa gading muda yang dikasturi.
c.       Pada hari Budha Kliwon Pahang (35 hari setelah hari raya Galungan), abu dalam kelapa gading tersebut di atas dilengkapi dengan sarana kwangen dan 11 uang kepeng/logam selanjutnya ditanam di pekarangan rumah atau dihanyut sertai permohonan “pakukuh jiwa urip” (kadirgayusan).
d.      Tempat pemasangan
Penjor dipasang atau ditancapkan pada “lebuh” di depan sebelah pintu masuk pekarangan rumah, sedangkan sanggah dan lengkungan ujung penjor menghadap tengah jalan. 

Sumber
Judul buku : Manggala Upacara
Penyusun : Drs. I Made Sujana & I Nyoman Susila
Tahun Terbit: 2007
Penerbit: Paramita Surabaya

Kata kunci: Penjor-rerainan-Galungan-Umat Hindu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar